Monday, April 15, 2013

Kalau Malaikat Juga Tau, Lantas Apa?



Tadi tergelitik curhat seorang teman..
Sudah berbulan-bulan, dia menaruh hati kepada gadis pujaan..
Sialnya gadis itu sudah punya pacar..tapi itu tak seberapa, karena kenyataannya status pacar orang tidak menghalangi mereka mengangkat gelas tertawa bersama..
Yang lebih sial adalah, mereka menyebut Tuhan dengan cara yang berbeda..
Teman saya, walaupun bengal, masih setia dengan sajadah di pundak setiap jumat..
dan sang wanita, masih setia menyapa Tuhannya dengan Bapa di Surga..

Suatu hari teman saya sempat berkicau "yah tipikal orang kristen, harus sama yang seagama"
Rasanya pingin saya potong lidahnya, bukan karena iya menyinggung kekristenan saya, tapi pada dasarnya, semua PEMELUK agama seperti itu...

Saya rasa, orang tua teman saya pun tidak akan setuju jika anaknya menaruh hati pada domba Kristus..
walaupun dia berdalih, " orang tua gw santai, kalo anaknya bahagia, mereka pasti ngijinin"
Kalo dia jadi saya, itu baru mungkin..
Puji Tuhan kedua orang tua saya yang berbeda sangat liberal..
Bagi mereka, agama itu bersifat pribadi, walaupun saya anak mereka, hak beragama itu sepenuhnya milik saya..
Dan hak menentukan pasangan juga menjadi hak mutlak saya, apapun agama nya, tidak masalah.. selama kita punya iman yang sama..
Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa..

Saya sering bertanya kepada Tuhan, bukankah cinta itu anugrah Nya??lantas mengapa banyak pasangan yang harus berpisah atas keagungan-Nya..
Tuhan itu pengasih, yang tidak memiliki kasih itu adalah sosial dan budaya..

Saya teringat kisah seorang sahabat..
Dia tidak seberuntung saya, walaupun lahir dari orang tua yang berbeda, impian menikah dengan kekasih hatinya harus tertunda..
Mereka terlahir berbeda..
Sahabat saya memilih menuruti kehendak kedua orang tua, walaupun dia tidak pernah berhenti berharap Tuhan akan mempersatukan mereka..
Sahabat saya selalu berkata "Tuhan dan malaikat pasti tau rasa sayang gw sama dia"
Saya berpikir, lantas, kalo Mereka tau, lalu apa?


Apa yang telah dipersatukan oleh Tuhan tidak dipisahkan oleh manusia..mungkin karena manusia tidak punya kuasa memisahkan, manusia memakai nama Tuhan untuk memisahkan sepasang anak manusia..

Menurut saya, adalah anugrah jika diijinkan oleh Tuhan untuk mencintai apalagi berumah tangga dengan seseorang yang menyebut Tuhan dengan cara yang berbeda..
Akan ada lebih banyak cinta, pengertian, kesabaran, tenggang rasa, jika harus dibandingkan mereka yang sama..

Semoga Tuhan dan malaikatNya boleh memberikan kesempatan bagi mereka yang saling mencintai di tengah perbedaan..

0 comments:

Post a Comment