Monday, January 23, 2012

Ironi Negeri Yang Menjunjung Tinggi "Ketuhanan"

Kebetulan, saya dilahirkan sebagai warga Indonesia yang tinggal di negara yang memiliki landasan bernama Pancasila dimana salah satu silanya berisi "Ketuhanan yang Maha Esa" yang kalo boleh saya artikan berarti negara ini mengakui adanya Tuhan. Kemudian di negara kami memiliki undang-undang yang salah satu pasalnya mengatur kebebasan warganya untuk beragama dan beribadah. tentunya agama yang menurut pemerintahan kami SAH. Dan kebetulan lagi saya dilahirkan sebagai salah satu kaum minoritas, puji Tuhan.

Beberapa tahun belakang ini, disaat saya sudah beranjak dewasa dan lebih peduli sama pemberitaan media masa, saya menemukan fenomena susahnya beribadah bagi kaum minoritas di negara yang katanya menjunjung tinggi KeTuhanan.

Fanatisme kelompok tertentu terkadang menimbulkan benih-benih perseteruan yang tidak masuk akal. Di beberapa tempat banyak gereja yang dicekal, dirusak, dihancurkan, beberapa sekolah kristen juga. mungkin di negara lain kaum minoritas juga dapat perlakuan yang sama. Tapi yang bikin miris kenapa warung-warung judi yang 24 hours nonstop ga ada yang berusaha nutup, prostitusi ga ada yang berani nyentuh buat diadili, alasan karena masih ada peminat jadi yah masih dibuka. Gereja juga masih ada peminatnya, peminat untuk beribadah dan berbuat baik, bukan peminat untuk merusak moral.

Di dekat rumah saya, ada gereja yang ga punya bangunan fisik secara gereja, karena ijin bangunnya susah, tapi cuma berjarak beberapa meter dari gereja itu ada disco remang-remang dan tempat prostitusi yang tiap malam pengujungnya tumpah ke jalan tanpa malu-malu..miriiiissss banget ngeliatnya...

Jadi dimana nilai KeTuhanannya? apa memang Tuhan mengajarkan kekerasan yah? kalo memang ini negara yang mengakui 5 agama harusnya kita bisa hidup berdampingan dengan damai toh?

Agak susah memang disaat agama sudah dicampurkan dengan pemerintahan, yang ada nantinya akan terjadi campur tangan politik dan kekuasaan, yang pada akhirnya malah akan merusak kehakikian agama itu..

Saya lebih senang menyebutnya Iman bukan agama, kalo agama terkesan mengotak-ngotakan..siapa kita berani-beraninya mengotak-ngotakan manusia..Kalo memang merasa apa yang kalian yakini benar, lakukanlah dan tunjukanlah dengan cinta kasih bukannya dengan menghakimi keyakinan yang lain itu salah...

Tuhan terlalu besar untuk dipuja dengan satu cara..

Tuesday, January 3, 2012

No Coincidence...

kejadiannya tepat tahun lalu..

Sering denger perkataan orang

"di dunia ini ga ada yang kebetulan, semua yang terjadi sudah diatur sedemikian rupa sehingga"

Kalimat pastinya emang ga gitu tapi kurang lebih gitu..sampe gw mengalami sendiri, kalo semuanya itu ga ada yang kebetulan..NO COINCIDENCE..

Menjelang tutup tahun, sembari nungguin si pirosa yang lagi galau..gw mencoba mencari buku dewi lestari "RECTOVERSO" di Gramedia Bandung..si penjaga toko pun bilang kalo bukunya udah ga ada di situ..agak sedih tapi ya sudahlah..

Akhirnya setelah menjemput pirosa yang lagi galau..dia ngajak gw ke POTLUCK..cafe yang ada di bilangan DU dengan konsep library cafe (versi gw)..sambil nunggu makanan datang, ngacir lah gw ke rak buku..setelah melihat satu buku yang judulnya apa, ntah mengapa kepala gw dipaksa menengok ke sebelah kanan..and i found the treasure..



Buku dengan sampul hijau itu tersenyum manis ke arah gw..woooww..what a lucky me..dan ntah mengapa saat itu gw merasa kalo, that was no coincidence..God brings me to that book.. "RECTOVERSO" hahahah berlebihan..but that's what i feel..karena gw sangat ga bisa bilang itu kebetulan..bahkan kebetulan yang menyenangkan..

Oya, kalo ada yang tau di mana toko buku yang masih jual buku ini sama FILOSOFI KOPI mau banget ih dikasih tau..pleeeaaasseee...

Duduk manis di sofa cafe, enjoy the afternoon in Bandung and enjoy the book of course...